Skip to main content

Warna…antara ada dan tiada.. (part 1)


Sebenarnya membahas mengenai warna ini cukup menarik karena didalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa berinteraksi dengan warna. Bahkan bisa saja gara-gara warna, antara suami, istri atau anak bisa ribut loh..:). Saya tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya kita hidup tanpa ada warna. Sesuatu yang monoton pastinya.
Bagi masyarakat umum, warna ya pewarna. Kenapa ada warna karena ada pewarnanya. Kenapa tembok rumah kita berwarna karena kita memberinya cat berwarna.Kenapa sambal kita berwarna merah karena cabenya berwarna merah, kalau cabenya hijau ya warnanya jadi hijau.
Bagi orang-orang dari percetakan warna terbentuk karena ada tinta dan komposisi warna separasinya.  Adapun tinta itu sendiri terbuat dari pigment atau dyes dan beberapa unsur komponen lain seperti resin misalnya. Tetapi kalau ditanya lebih jauh lagi bagaimana pigment atau dyes itu bisa menghasilkan sebuah warna yang ditangkap oleh mata, mungkin akan banyak yang bingung menjawabnya..Melalui blog ini saya akan mencoba menjelaskan sesederhana mungkin mengenai warna itu. Hanya saja tidak sekarang, tetapi nanti ditulisan berikutnya.  
Nah.. diharapkan dari tulisan ini nantinya para pembaca bisa memahami kondisi-kondisi yang sebenarnya umum dialami seperti berkabut misalnya..kalau dikasih lampu jauh bukannya malah semakin jelas tapi semakin putih dan berkabut kelihatannya, justru dikasih lampu berwarna kuning menjadi lebih jelas jalannya, atau  pada saat di toko pakaian warnanya keliatan bagus, tapi setelah dibawa pulang ke rumah kok warna berubah. Sticker atau kemasan setelah sekian  lama kok warna cetakannya hilang, apakah tintanya luntur?. Padahal sudah di-laminating, atau mugkin juga pernah ngalamin pakai kacamata hitam dan pada saat melihat kaca film mobil terlihat ada pelanginya dengan pola bersegi..dll. Kok bisa begitu…?? Silahkan tunggu blog berikutnya..
Btw, kenapa blog ini saya kasih judul, "warna..antara ada dan tiada", karena sesungguhnya warna itu ada diantara ketiadaan warna yang lain…Menarik bukan…J

Comments

Popular posts from this blog

Adhesive Anchor Coating untuk Laminasi Extrusi

Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang penggunaan adhesive water-based di dry-lamination system. Sekarang saya ingin menyampaikan tentang penggunaan water-based di extrusion-lamination system. Sebenarnya tidak terlalu pas juga dibilang water-based karena pengunaan air sebagai pelarut hanya sedikit, paling banyak pelarut yang digunakan adalah Ethanol/Methanol/IPA. Di dunia coverting flexible packaging, penggunaan adhesive pada laminasi extrusi biasa digunakan pada resin PE. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kekuatan bonding(daya rekat) antara film. Makanya suka disebut juga sebagai adhesive anchor coating, berfungsi layaknya “jangkar” yang memperkuat rekatan film. Di Indonesia umumnya jenis adhesive yang digunakan adalah solvent based, yang water based masih sedikit. Beberapa perusahaan yang saya kunjungi sudah menggunakan water-based tetapi jenis yang digunakan adalah “polyethylene imine”, dan jenis ini tidak terlalu bagus menghadapi kelembapan. Produk yang coba saya taw...

Botol Aqua dengan QR Code

Beberapa waktu lalu ketika mampir ke salah satu toko hyper market, saya melihat botol air mineral merk Aqua kemasan 600ml dengan desain grafis yang lain dari biasanya. Setelah melihat lebih dekat, disitu tertulis  “40 tahun Aqua bersama untuk Indonesia. “Ooo..edisi khusus untuk perayaan 40 tahun Aqua ternyata..” kata saya dalam hati. Desain grafisnya dirancang oleh Renata Owen  (ada tertulis di desain label). Dari hasil rancangan Renata ini sepertinya ingin memunculkan kekayaan budaya Indonesia dengan menampilkan gambar wayang, orang membatik, dan motif-motif daerah lainnya. Yang membuat saya tertarik terhadap botol dengan desain baru ini adalah dengan dimunculkannya QR Code atau  Quick Response Code. Kode ini bekerja seperti barcode, hanya saja QR code lebih memiliki banyak fitur dan kapasitas penyimpanan kode yang lebih besar daripada barcode. Kode ini terdiri dari dot  berbentuk kotak dan berwarna hitam yang ditata dalam grid dengan dasar warna putih. ...

Durian… baunya yang menembus batas… (part 2)

Kembali lagi ke masalah durian.. Di dunia packaging ada istilah O2TR yang secara sederhana bisa dijelaskan bahwa O2TR itu adalah lamanya proses migrasi oksigen yang diukur dalam satuan cm3/m2, atm 24 jam. Untuk lebih detilnya mungkin akan dibahas ditulisan berikutnya. Nah berkaitan dengan durian tadi, salah satu faktor kenapa durian setelah dimasukkan kedalam wadah plastik tersebut masih bisa tembus keluar aromanya, dikarenakan material plastik tersebut memiliki nilai O2TR yang cukup tinggi dan pada umumnya wadah plastic tersebut struktur plastiknya adalah berbahan dasar keluarga PE. Oleh karena itu, untuk menahan aroma durian tersebut maka kita harus  mencari plastik yang memiliki "barrier properties" oxygen yang cukup baik. Material plastik tersebut salah satunya bisa PET atau Nylon. Dimana kita bisa menemukan material ini ? Kalau masih berbentuk single layer memang agak susah karena tidak dijual umum. Banyak digunakan  oleh perusahaan flexible packaging untuk membuat kemas...