Kembali ke masalah stempel. Kalau kita “bedah” stempel itu, maka disitu ada blanket, ada gagang tempat menempelkan blanket tersebut, ada tinta, ada bak tempat menampung tinta dan ada tentu saja material/kertas tempat menempelkan stempel tersebut.
Demikian juga halnya dengan mesin printing sekarang. Pada “stempel”, design yang akan dicetak harus ditransformasikan terlebih dahulu ke blanket dari bahan karet tersebut dan dibentuk menjadi timbul. Di mesin cetak flatbet letterpress atau flexo pun demikian. Design yang diolah di komputer akan melalui proses prepress dan membuat plate yang awalnya datar menjadi berbentuk timbul ( ini yang biasanya disebut letterpress printing). Hanya saja media plate yang dipakai sekarang jenisnya bukan karet lagi seperti stempel tadi tapi sudah lebih maju dengan teknologi photopolymer. Sedangkan untuk cetak offset, design nya ditransformasikan ke plate tidak berbentuk timbul tapi flat (ini yang biasanya disebut lithography) yang bahannya terbuat dari metal, bisa alumunium atau zinc. Khusus untuk cetak gravure, design nya langsung “di ukir” atau digrafir di cylinder besi dengan membentuk pori-pori kecil mengikuti designnya (ini yang biasanya disebut intaglio). Well, sebenarnya tidak murni besi sih, karena bagian yang di ukir adalah bagian copper/tembaga. Jadi besi berbentuk bulat tersebut akan diberi daging “copper” melalui proses electroplating. Saya suka menyebut cylinder base tersebut dengan tiang listrik karena bentuknya mirip seperti tiang listrik.
Kalau pada stempel ada gagang tempat menempelkan blanket, maka pada mesin letterpress, flexo atau offset pun demikian. Kecuali gravure, copper tadi sudah menyatu dengan cylinder base.
Kalau pada stempel ada tinta, maka mesin printing juga menggunakan tinta. Hanya saja jenisnya berbeda-beda. Kalau offset tintanya agak berminyak dan membutuhkan air dalam prosesnya, letterpress berbentuk pasta, flexo berbentuk cairan agak kental, gravure juga cairan tapi lebih encer dibandingkan flexo karena biasanya dicampur solvent.
Kalau pada stempel ada bak tempat menaruh tinta, demikian juga halnya dengan mesin printing yang ada sekarang.
Kalau pada stempel untuk mendapatkan hasilnya mesti ditekan pada media cetak (kertas misalnya), maka mesin printing juga mesti melakukan pressure untuk mendapatkan hasil cetakannya. Yang membedakan adalah cara transfer tintanya, kalau offset tintanya mesti ditransfer dari plate ke roll karet terlebih dahulu baru ke kertas (makanya disebut offset), sedangkan letterpress, flexo dan gravur tidak demikian. Tinta yang ada di plate cetakan langsung ke kertas tanpa perantara.
Masih ada satu teknik printing lagi yang sedang trend saat ini, yaitu digital printing. Konsepnya merubah beberapa bagian mekanik menjadi digital. Dalam hal ini konsep “plate” sudah tidak digunakan lagi karena design yang di komputer langsung di pindah kan kertas cetakan baik itu dengan system ink jet atau toner.
Saya rasa cukup dulu penjelasannya, memang tidak terlalui detail. Tapi setidaknya yang membaca ini sudah bisa memberikan penjelasan secara umum seandainya nanti anaknya nanya, “Pa.. percetakan itu gimana sih prosesnya?...” Maka jawabannya ada pada “Stempel”.. J
Comments
Post a Comment