Skip to main content

Warna…antara ada dan tiada.. (part 2)

Berbicara tentang warna, secara garis besar ada 3 unsur yang membuat terjadinya sebuah warna :
  1. Gelombang Cahaya
  2. Materi fisik
  3. Mata



1. Gelombang cahaya
Gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya bisa dilihat oleh mata (biasanya dengan panjang gelombang dari 390nm s/d 750nm). Contoh misalnya cahaya berwarna kuning, itu memiliki panjang gelombang 590-560, merah 700-635.

2. Materi fisik
Cahaya dari gelombang elektromagnetik tadi, tidak akan menghasilkan warna apa-apa seandainya tidak ada materi fisik sebagai medianya.
Konsep sederhananya adalah bahwa materi fisik itu memiliki kemampuan untuk menyerap dan merefleksikan gelombang cahaya. Jadi apa yang kita persepsikan sebagai warna pada dasarnya adalah bagian dari cahaya yang dipantulkan kembali oleh objek atau materi tersebut. Dengan kombinasi panjang gelombang, sudut penyerapannya maka terbentuklah berbagai variasi warna.
Kenapa kita melihat kertas berwarna kuning misalnya, karena kertas tersebut menyerap semua gelombang cahaya yang ada kecuali yang berwarna kuning (direfleksikan/dipantulkan oleh material kertas tadi).
Kertas berwarna hitam yang kita lihat sesunggunya itu terbentuk karena semua gelombang cahaya yang ada disekitar diserap oleh materi kertas itu. Makanya gak heran kalau ada yang mengatakan atau berprinsip hitam sebenarnya bukan warna
Demikian halnya kertas berwarna putih. Adanya warna putih karena materi kertas tersebut memancarkan kembali gelombang cahaya Red-Green-Blue sehingga dari perpaduan ketiga warna tersebut terbentuklah warna putih.
Jadi kalau kita melihat layar televisi berwarna putih semua, itu berarti elektroda tv tersebut memancarkan secara bersamaan Red-Green-Blue dan terciptalah warna putih seperti gambar berikut.

Sama halnya apabila kita melapisi tembok rumah dengan cat untuk menghasilkan warna tertentu, sebenarnya kita sedang melapisi tembok kita dengan lapisan yang hanya memantulkan warna tertentu itu.

3. Mata
Retina mata manusia memiliki 3 receptor warna atau yang disebut trichromatic.   Adapun 3 receptor warna itu adalah receptor untuk warna Red-merah, warna Green-hijau, dan warna Blue-biru. Jadi dari sebegitu banyak  warna yang dihasilkan dari gelombang cahaya disekitar kita diolah oleh 3 receptor tadi. Makanya Red, Green, Blue ini disebut warna utama. Dan konsep warna utama RGB ini diaplikasikan di peralatan elektronik seperti layar TV atau komputer.  Agak berbeda dengan didunia percetakan yaitu warna utamanya adalah CMY (Cyan-Magenta-Yellow). Pada dasarnya ini berkaitan dan  nanti akan saya jelaskan di blog berikutnya.
Nah, warna yang ditangkap oleh 3 receptor tadi ditransfer ke otak dan diolah lagi dengan cara yang berbeda. Ada banyak teori neurology mengenai hal ini dan sebaiknya tidak dibahas di blog ini. MEMUSINGKAN..!!!

Untuk menyimpulkan apa yang telah saya sampaikan diatas, untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar berikut :




Saya rasa cukup sekian dulu informasi tentang warna dan di blog berikutnya akan saya jabarkan fenomena-fenomena warna yang sering kita temui sehari-hari.

Comments

Popular posts from this blog

Adhesive Anchor Coating untuk Laminasi Extrusi

Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang penggunaan adhesive water-based di dry-lamination system. Sekarang saya ingin menyampaikan tentang penggunaan water-based di extrusion-lamination system. Sebenarnya tidak terlalu pas juga dibilang water-based karena pengunaan air sebagai pelarut hanya sedikit, paling banyak pelarut yang digunakan adalah Ethanol/Methanol/IPA. Di dunia coverting flexible packaging, penggunaan adhesive pada laminasi extrusi biasa digunakan pada resin PE. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kekuatan bonding(daya rekat) antara film. Makanya suka disebut juga sebagai adhesive anchor coating, berfungsi layaknya “jangkar” yang memperkuat rekatan film. Di Indonesia umumnya jenis adhesive yang digunakan adalah solvent based, yang water based masih sedikit. Beberapa perusahaan yang saya kunjungi sudah menggunakan water-based tetapi jenis yang digunakan adalah “polyethylene imine”, dan jenis ini tidak terlalu bagus menghadapi kelembapan. Produk yang coba saya taw...

Botol Aqua dengan QR Code

Beberapa waktu lalu ketika mampir ke salah satu toko hyper market, saya melihat botol air mineral merk Aqua kemasan 600ml dengan desain grafis yang lain dari biasanya. Setelah melihat lebih dekat, disitu tertulis  “40 tahun Aqua bersama untuk Indonesia. “Ooo..edisi khusus untuk perayaan 40 tahun Aqua ternyata..” kata saya dalam hati. Desain grafisnya dirancang oleh Renata Owen  (ada tertulis di desain label). Dari hasil rancangan Renata ini sepertinya ingin memunculkan kekayaan budaya Indonesia dengan menampilkan gambar wayang, orang membatik, dan motif-motif daerah lainnya. Yang membuat saya tertarik terhadap botol dengan desain baru ini adalah dengan dimunculkannya QR Code atau  Quick Response Code. Kode ini bekerja seperti barcode, hanya saja QR code lebih memiliki banyak fitur dan kapasitas penyimpanan kode yang lebih besar daripada barcode. Kode ini terdiri dari dot  berbentuk kotak dan berwarna hitam yang ditata dalam grid dengan dasar warna putih. ...

Durian… baunya yang menembus batas… (part 2)

Kembali lagi ke masalah durian.. Di dunia packaging ada istilah O2TR yang secara sederhana bisa dijelaskan bahwa O2TR itu adalah lamanya proses migrasi oksigen yang diukur dalam satuan cm3/m2, atm 24 jam. Untuk lebih detilnya mungkin akan dibahas ditulisan berikutnya. Nah berkaitan dengan durian tadi, salah satu faktor kenapa durian setelah dimasukkan kedalam wadah plastik tersebut masih bisa tembus keluar aromanya, dikarenakan material plastik tersebut memiliki nilai O2TR yang cukup tinggi dan pada umumnya wadah plastic tersebut struktur plastiknya adalah berbahan dasar keluarga PE. Oleh karena itu, untuk menahan aroma durian tersebut maka kita harus  mencari plastik yang memiliki "barrier properties" oxygen yang cukup baik. Material plastik tersebut salah satunya bisa PET atau Nylon. Dimana kita bisa menemukan material ini ? Kalau masih berbentuk single layer memang agak susah karena tidak dijual umum. Banyak digunakan  oleh perusahaan flexible packaging untuk membuat kemas...