Beberapa waktu lalu saya pergi ke salah satu perusahaan titipan kilat dan sambil menunggu barangnya dicatat saya melihat foto Pak Presiden dan Wakilnya yang tergantung di dinding. Sekilas sih mungkin tidak ada yang aneh dengan foto tersebut. Tapi kalau dilihat lebih teliti lagi akan kelihatan bahwa foto-foto tersebut sudah mulai terindikasi pudar. Wajah yang seharusnya segar, cerah sudah mulai kelihatan agak sedikit pucat. Kemungkinan besar warna magenta dan atau yellow sudah mulai mengalami degradasi warna.
Dari semua warna, magenta dan yellow memang termasuk warna yang memiliki tingkat “lightfastness” yang rendah. Apa itu “lightfastness”,yaitu tingkat ketahanan sebuah warna terhadap pengaruh dari lingkungan sekitarnya, seperti suhu, kelembapan dan sinar UV. Kontribusi terbesar adalah sinar UV. Ada beberapa tingkatan “lighfastness” yang diukur dengan skala “Blue Wool Scale”. Tingkatannya mulai dari skala 1 sampai 8. Semakin tinggi angkanya semakin kuat warna tersebut tahan terhadap sinar UV. Detilnya mungkin akan saya jelaskan di blog berikutnya.
Nah pudarnya warna magenta dan atau yellow itu, bukan berarti lapisan tintanya hilang. Secara fisik lapisan tintanya masih ada. Hanya saja dikarenakan pengaruh dari sinar UV dan kondisi disekitar maka molekul pigment atau dyes nya rusak. Karena molekulnya sudah rusak, maka tinta foto tersebut sudah tidak berfungsi dengan baik untuk menyerap gelombang cahaya.
Jadi, kalau anda ingin foto-foto di ruangan bisa bertahan lebih lama tanpa harus kawatir warnanya pudar, maka anda harus berupaya supaya sinar UV tidak cepat masuk ke dalam foto tersebut. Caranya bisa dengan menggunakan kaca yang tebal karena ketebalan sebuah kaca atau film sedikit banyak akan membantu mengurangi daya rusak sinar UV itu. Makanya konsep SODIS (Solar Disinfectan, sorry agak menyimpang dikit), efektifitasnya semakin berkurang menetralisir bakteri dan virus yang ada di air tersebut apabila kedalaman airnya makin dalam. Atau ada bagusnya juga ide untuk menggunakan kaca film transparant yang biasa digunakan di gedung-gedung untuk menolak atau mengurangi sinar UV.
Kalau didunia percetakan, selain penggunaan UV varnish untuk mengurangi daya rusak sinar UV, bisa juga menggunakan tinta yang komposisinya sudah mengandung UV blocker dan absorber. Atau biasa disebut dengan tinta yang “lighfast” atau ada yang menyebutnya tipe “HR”. Para operator printing sebenarnya kurang terlalu suka dengan tinta-tinta seperti ini karena karakter tintanya yang agak kotor.
So, lain kali kalau melihat ada foto yang warnanya sudah pudar belum tentu tintanya hilang atau rontok ya...Camkan itu..!!
Comments
Post a Comment