Skip to main content

Masuk angin...


Siapa yang tidak kenal dengan yang namanya masuk angin. Tubuh kita kalau sudah terkena yang namanya masuk angin, seluruh badan serasa tak enak. Makanan juga demikian. Kalau sudah terkena masuk angin, makanan tersebut rasanya sudah tidak enak lagi. Biasanya kalau digigit rasanya garing, tapi karena masuk angin rasanya berubah jadi melempem.

Apa yang menyebabkan makanan masuk angin? Apakah memang benar angin juga penyebabnya?..Yang jelas, angin yang dalam hal ini adalah udara disekitar (saya heran kenapa tidak disebut masuk udara ya???..) memang bisa mempengaruhi kondisi suatu makanan. Kondisi yang seperti apa, yaitu kondisi udara yang memiliki uap air. Berhubung udara yang kita hirup pasti memiliki uap air, maka gak heran dalam keseharian kita suka menghadapai makanan yang masuk angin.Di satu sisi uap air penting bagi kita, tapi disisi yang lain sangat tidak bagus bagi shelf life sebuah makanan.

Di dalam dunia packaging, pengaruh uap air terhadap makanan ini dikenal dengan nama MVTR (Moisture vapor transmission rate) yaitu lamanya uap air itu migrasi dari kondisi disekitar kedalam sebuah kemasan.  Jadi pada saat makanan itu dikemas, makanan tersebut sudah memiliki kondisi uap air tertentu. Semakin lama seiring bertambahnya waktu, jumlah uap air didalam kemasan tersebut akan semakin bertambah. Untuk membuktikannya cukup gampang. Apabila anda memiliki timbangan yang ketelitiannya sangat tinggi, kemas makanan anda dengan plastik yang biasa dijual dipasaran dan anda timbang pada saat setelah disealing dan ditimbang lagi 1 bulan kemudian. Anda lihat hasilnya. Biasanya makanan yang masuk angin akan lebih berat timbangannya beberapa gram. Nah berapa gramnya itu lah banyaknya uap air yang sudah masuk kedalam makanan.

Oleh karena itu, apabila makanan anda sangat kering dan gampang menyerap uap air (atau yang biasa disebut higroskopis) maka sebaiknya ada memilih bahan kemasan yang memiliki daya proteksi terhadap uap air yang cukup baik. Yang jelas alumunium sudah cukup terkenal dengan kemampuannya dalam hal menolak uap air, tapi juga terkenal mahal. Umumnya apabila customer memiliki budget terbatas, bisa menggunakan yang berbahan mettalized. Apabila masih dianggap mahal juga, tinggal menggunakan OPP sebagai bahan utama dan dikombinasikan dengan PE,LLPDE atau CPP.  Kalau ada yang menawarkan PET, sebaiknya diganti ke OPP. Kecuali kemasan anda diproses di mesin filling dengan high speed. Maka penggunaan PET sangat dianjurkan. Tinggal anda mencari material pendamping untuk menambah daya proteksi uap airnya.

Bagaimana dengan LLPDE? Secara struktur material LLDPE tidak memiliki proteksi uap air yang bagus.Bila kita membandingkan OPP dengan ketebalan 20micron dengan LLDPE 20 micron, maka OPP memiliki daya proteksi uap airnya bisa 3x lebih bagus. Untuk mengimbanginya LLDPE itu dibuat lebih tebal. Jadi kalau anda lihat kemasan-kemasan krupuk Palembang itu, ada yang menggunakan plastik LLDPE/HPDE yang cukup tebal untuk mengurangi penetrasi uap air dari luar supaya krupuknya lebih tahan lama. Tetapi semuanya itu akan menjadi percuma, apabila kemasannya tidak di sealing dengan benar, ada  yang bocor atau hanya diikat dengan karet biasa.

Itulah penjelasan singkat tentang masuk angin. Selain pemilihan material kemasan yang tepat, penggunaan teknik MAP (Modified Atmosphere Packaging) dan beberapa teknik lainnya juga cukup membantu untuk memperpanjang daur hidup semua produk kemasan. Semoga produk makanan anda tidak cepat masuk angin lagi!!…..

Comments

Popular posts from this blog

Adhesive Anchor Coating untuk Laminasi Extrusi

Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang penggunaan adhesive water-based di dry-lamination system. Sekarang saya ingin menyampaikan tentang penggunaan water-based di extrusion-lamination system. Sebenarnya tidak terlalu pas juga dibilang water-based karena pengunaan air sebagai pelarut hanya sedikit, paling banyak pelarut yang digunakan adalah Ethanol/Methanol/IPA. Di dunia coverting flexible packaging, penggunaan adhesive pada laminasi extrusi biasa digunakan pada resin PE. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kekuatan bonding(daya rekat) antara film. Makanya suka disebut juga sebagai adhesive anchor coating, berfungsi layaknya “jangkar” yang memperkuat rekatan film. Di Indonesia umumnya jenis adhesive yang digunakan adalah solvent based, yang water based masih sedikit. Beberapa perusahaan yang saya kunjungi sudah menggunakan water-based tetapi jenis yang digunakan adalah “polyethylene imine”, dan jenis ini tidak terlalu bagus menghadapi kelembapan. Produk yang coba saya taw...

Botol Aqua dengan QR Code

Beberapa waktu lalu ketika mampir ke salah satu toko hyper market, saya melihat botol air mineral merk Aqua kemasan 600ml dengan desain grafis yang lain dari biasanya. Setelah melihat lebih dekat, disitu tertulis  “40 tahun Aqua bersama untuk Indonesia. “Ooo..edisi khusus untuk perayaan 40 tahun Aqua ternyata..” kata saya dalam hati. Desain grafisnya dirancang oleh Renata Owen  (ada tertulis di desain label). Dari hasil rancangan Renata ini sepertinya ingin memunculkan kekayaan budaya Indonesia dengan menampilkan gambar wayang, orang membatik, dan motif-motif daerah lainnya. Yang membuat saya tertarik terhadap botol dengan desain baru ini adalah dengan dimunculkannya QR Code atau  Quick Response Code. Kode ini bekerja seperti barcode, hanya saja QR code lebih memiliki banyak fitur dan kapasitas penyimpanan kode yang lebih besar daripada barcode. Kode ini terdiri dari dot  berbentuk kotak dan berwarna hitam yang ditata dalam grid dengan dasar warna putih. ...

Durian… baunya yang menembus batas… (part 2)

Kembali lagi ke masalah durian.. Di dunia packaging ada istilah O2TR yang secara sederhana bisa dijelaskan bahwa O2TR itu adalah lamanya proses migrasi oksigen yang diukur dalam satuan cm3/m2, atm 24 jam. Untuk lebih detilnya mungkin akan dibahas ditulisan berikutnya. Nah berkaitan dengan durian tadi, salah satu faktor kenapa durian setelah dimasukkan kedalam wadah plastik tersebut masih bisa tembus keluar aromanya, dikarenakan material plastik tersebut memiliki nilai O2TR yang cukup tinggi dan pada umumnya wadah plastic tersebut struktur plastiknya adalah berbahan dasar keluarga PE. Oleh karena itu, untuk menahan aroma durian tersebut maka kita harus  mencari plastik yang memiliki "barrier properties" oxygen yang cukup baik. Material plastik tersebut salah satunya bisa PET atau Nylon. Dimana kita bisa menemukan material ini ? Kalau masih berbentuk single layer memang agak susah karena tidak dijual umum. Banyak digunakan  oleh perusahaan flexible packaging untuk membuat kemas...