Dulu, sebelum berkecimpung di dunia sticker, yang saya pahami sticker itu hanyalah kertas yang diberi lem dan ada "backing paper"nya yang berwarna kuning. Dan saya masih ingat waktu masa SMP sedang lagi trendnya sticker yang berisi identitas diri, nama, alamat, tanggal lahir,zodiac, dll, trus tukar-tukaran dengan teman yang lain.
Disamping sticker kertas tadi yang biasanya banyak disebut chromo, ada juga sticker yang berjenis vynil, baik itu transparant maupun putih. Saya sendiri kadang-kadang suka keliru vynil disamakan dengan PVC, yang padahal sangat berbeda. Penggunaan kata “vynil” yang dimaksud adalah berbahan plastik.
Sebenarnya jenis-jenis sticker seperti kertas chromo, vynil, hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak jenis bahan sticker yang ada. Masing-masing bahan memiliki keunggulan tersediri dan peruntukan yang berbeda-beda pula. Jadi tidak sesederhana yang dibayangkan selama ini.
Masalahnya kadang-kadang pemain printer sticker juga kurang memahami hal itu juga, sehingga pada saat sticker ditempel di produk customer dan dilempar ke market maka bermunculanlah komplain dari customer, ada lemnya yang gampang lepas, gampang sobek, kelihatan tidak rapih, tinta luntur, dll.
Oleh karena maka saya biasanya kalau ada customer yang konsultasi sticker, saya akan menanyakan terlebih dahulu peruntukkan sticker ini untuk apa, ditempelkan dimana, bentuknya nanti seperti apa, cara penempelannya bagaimana, designnya seperti apa, dll. Sehingga saya bisa memberikan rekomendasi material sticker yang lebih baik.
Comments
Post a Comment