Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Komposisi warna..tidak harus selalu banyak..

Salah satu kunci penting keberhasilan sebuah produk di pasar adalah kemasan dengan design yang menarik untuk dilihat . Saya rasa sudah banyak penelitian-penelitian mengenai “behavior customer” yang menunjukkan bahwa kemasan yang menarik akan mampu mencuri perhatian para pembeli. Terutama mereka-mereka yang memiliki tipikal mengambil keputusan membeli pada saat “on shelf”. Untuk menciptakan design yang menarik tersebut banyak hal yang dilakukan oleh  brand owner. Mulai dari permainan warna dibuat meriah dan cerah, layout yang tertata rapi, font yang mudah dibaca, permainan garis tebal-tipis, dan lain-lain. Yang seru biasanya ketika dihadapkan pada kendala ukuran sebuah kemasan. Bagaimana caranya semua bisa tertata dengan baik dengan space area yang kecil tapi tetap “eye catching”. Hanya saja satu hal yang kadang-kadang kurang disadari oleh brand owner adalah pada saat perusahaan packaging berusaha mentransfer design yang dibuat di monitor tersebut kedalam sebuah format cetakan, ada ...

Shop floor..yang suka terabaikan..

Salah satu karakteristik industri kemasan adalah proses produksinya yang bersifat job order, bukan sesuatu yang dirancang untuk sekali produksi secara massal terus menerus seperti pembuatan alat elektronik dan ditaruh di toko untuk dijual. Di pabrik kemasan setiap job akan mengalami pengulangan produksi yang hitungannya bisa harian, bulanan atau bahkan tahunan. Variasi produknya bisa ratusan sampai ribuan. Dikarenakan jobnya yang bersifat pengulangan, maka konsistensi untuk menjaga supaya hasil produksi sama dengan yang sebelumnya adalah sesuatu yang penting. Pertanyaannya seberapa jauh bisa sama, 100%, 90%, 80%, atau berapa? Tidak ada yang bisa memberikan jawaban pasti. Karena kalau dibilang 100%, pabrik kemasan akan tutup semua karena tidak akan ada yang sanggup untuk memproduksi warna yang sama 100% dengan yang sebelumnya atau membuat ukuran kemasan mesti 100% sama tanpa ada toleransi sama sekali. Tetapi kalau dibilang 90%, bagaimana anda akan mengukur perubahan warna dalam satuan p...

Plastik Biodegradable...perdebatan tiada henti..

Sebagian dari kita barangkali sudah cukup sering melihat kantong plastik dengan tulisan “biodegradable”. Mungkin tujuanya untuk menunjukkan bahwa   kantong plastik ini sudah bisa dikategorikan “Go Green” sehingga banyak orang tertarik untuk membelinya. Apalagi sekarang ini masyarakat sudah semakin “aware” dan peduli dengan konsep ramah lingkungan. Pertanyaannya apakah plastik ini memang sudah “Go Green” seperti apa yang diklaim perusahaan tersebut? Di artikel blog kompansiana saya pernah membaca kritikan salah seorang blogger mengenai plastik “biodegradable” ini. Menurutnya klaim plastik “biodegrable” ini jauh dari konsep “Go Green” dan cenderung menyesatkan publik. Nah..menyimak perdebatan mengenai konsep plastik “biodegradable”  mungkin gak akan ada habisnya karena yang satu mengklaim bahwa ini “biodegradable” dan yang satu mengklaim itu tidak layak disebut “biodegradable”. Masing-masing memiliki parameter dan sudut pandang tersendiri. Melalui ...

Masuk angin...

Siapa yang tidak kenal dengan yang namanya masuk angin. Tubuh kita kalau sudah terkena yang namanya masuk angin, seluruh badan serasa tak enak. Makanan juga demikian. Kalau sudah terkena masuk angin, makanan tersebut rasanya sudah tidak enak lagi. Biasanya kalau digigit rasanya garing, tapi karena masuk angin rasanya berubah jadi melempem. Apa yang menyebabkan makanan masuk angin? Apakah memang benar angin juga penyebabnya?..Yang jelas, angin yang dalam hal ini adalah udara disekitar (saya heran kenapa tidak disebut masuk udara ya???..) memang bisa mempengaruhi kondisi suatu makanan. Kondisi yang seperti apa, yaitu kondisi udara yang memiliki uap air. Berhubung udara yang kita hirup pasti memiliki uap air, maka gak heran dalam keseharian kita suka menghadapai makanan yang masuk angin.Di satu sisi uap air penting bagi kita, tapi disisi yang lain sangat tidak bagus bagi shelf life sebuah makanan. Di dalam dunia packaging, pengaruh uap air terhadap makanan i...

Oh..Mr President..

Beberapa waktu lalu saya pergi ke salah satu perusahaan titipan kilat dan sambil menunggu barangnya dicatat saya melihat foto Pak Presiden dan Wakilnya yang tergantung di dinding. Sekilas sih mungkin tidak ada yang aneh dengan foto tersebut. Tapi kalau dilihat lebih teliti lagi akan kelihatan bahwa foto-foto tersebut sudah mulai terindikasi pudar. Wajah yang seharusnya segar, cerah sudah mulai kelihatan agak sedikit pucat. Kemungkinan besar  warna magenta dan atau yellow sudah mulai mengalami degradasi warna. Dari semua warna, magenta dan yellow memang termasuk warna yang memiliki tingkat “lightfastness” yang rendah. Apa itu “lightfastness”,yaitu tingkat ketahanan sebuah warna terhadap pengaruh dari lingkungan sekitarnya, seperti suhu, kelembapan dan sinar UV. Kontribusi terbesar adalah sinar UV. Ada beberapa tingkatan “lighfastness” yang diukur dengan skala “Blue Wool Scale”. Tingkatannya mulai dari skala 1 sampai 8. Semakin tinggi angkanya semakin kuat warna tersebut tahan terhad...

Karton Box, a.k.a. Kardus

Siapa yang tak kenal dengan karton box atau yang juga biasa disebut kardus ini. Saat dia ada kita suka membuangnya karena menuh-menuhin tempat aja. Tapi saat kita lagi butuh, kadang-kadang harus minta ke tetangga atau kalau perlu beli malah. Dia ada dimana-mana. Bahkan beberapa modern market shop menyediakan kardus bekas untuk menggantikan plastik supaya lebih “environmental friendly”.Tapi apakah kita sudah mengenal karton box itu seperti apa?.. Pada prinsipnya untuk mengidentifikasi apakah itu karton box atau bukan, bisa dilihat dari struktur lapisan kertasnya. Yaitu terdiri dari 3 lapisan. Lapisan dinding kertas bagian dalam, dinding kertas bagian luar dan “flute” atau kertas bergelombang untuk bagian tengahnya. Didalam aplikasi nya  lapisan  ini bisa lebih dari 3, tergantung fungsi dan tujuannya. Pada saat ini karton box boleh dikatakan sudah environmental friendly, karena sebagian sudah menggunakan pulp dari kardus bekas yang di daur ulang. Makanya kalau kita melewati pabr...

Packaging..terselip diantara lembaran buku

Dulu waktu saya belajar Manajemen Pemasaran, buku yang biasanya dijadikan referensi adalah karangannya Philip Kotler. Ini katanya sih “Mbahnya” Marketing J .  Sepertinya masih dipakai sampai sekarang. Dari 2 jilid buku manajemen pemasaran itu, pembahasan mengenai packaging dan label hanya 2 atau 3 halaman dan itupun sangat general. Mudah-mudahan di buku yang sekarang sudah lebih lengkap lagi pembahasannya. Padahal selama bekerja di dunia packaging, biasanya di setiap launching new product, atau relaunch, baik itu perusahaan MNC atau Lokal, keputusan mengenai packaging dan designnya tidak jarang mesti sampai ke level direktur dan bahkan owner. Ini menunjukkan bahwa packaging bagi sebuah produk itu penting, tidak hanya di mata consumer tapi juga para shareholder. Makanya gak heran kalau ada yang memiliki pendapat bahwa marketing itu bukan 4 P, tapi 5 P dan P yang kelima itu adalah Packaging. Nah didalam realitasnya, tidak sedikit product manager, brand manager atau para praktisi mark...

Warna…antara ada dan tiada.. (part 2)

Berbicara tentang warna, secara garis besar ada 3 unsur yang membuat terjadinya sebuah warna : Gelombang Cahaya Materi fisik Mata 1. Gelombang cahaya Gelombang cahaya adalah gelombang elektromagnetik yang panjang gelombangnya bisa dilihat oleh mata (biasanya dengan panjang gelombang dari 390nm s/d 750nm). Contoh misalnya cahaya berwarna kuning, itu memiliki panjang gelombang 590-560, merah 700-635. 2. Materi fisik Cahaya dari gelombang elektromagnetik tadi, tidak akan menghasilkan warna apa-apa seandainya tidak ada materi fisik sebagai medianya. Konsep sederhananya adalah bahwa materi fisik itu memiliki kemampuan untuk menyerap dan merefleksikan gelombang cahaya. Jadi apa yang kita persepsikan sebagai warna pada dasarnya adalah bagian dari cahaya yang dipantulkan kembali oleh objek atau materi tersebut. Dengan kombinasi panjang gelombang, sudut penyerapannya maka terbentuklah berbagai variasi warna. Kenapa kita melihat kertas berwarna kuning misalnya, karena kertas tersebut menyerap se...

Warna…antara ada dan tiada.. (part 1)

Sebenarnya membahas mengenai warna ini cukup menarik karena didalam kehidupan sehari-hari kita senantiasa berinteraksi dengan warna. Bahkan bisa saja gara-gara warna, antara suami, istri atau anak bisa ribut loh..:). Saya tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya kita hidup tanpa ada warna. Sesuatu yang monoton pastinya. Bagi masyarakat umum, warna ya pewarna. Kenapa ada warna karena ada pewarnanya. Kenapa tembok rumah kita berwarna karena kita memberinya cat berwarna.Kenapa sambal kita berwarna merah karena cabenya berwarna merah, kalau cabenya hijau ya warnanya jadi hijau. Bagi orang-orang dari percetakan warna terbentuk karena ada tinta dan komposisi warna separasinya.  Adapun tinta itu sendiri terbuat dari pigment atau dyes dan beberapa unsur komponen lain seperti resin misalnya. Tetapi kalau ditanya lebih jauh lagi bagaimana pigment atau dyes itu bisa menghasilkan sebuah warna yang ditangkap oleh mata, mungkin akan banyak yang bingung menjawabnya..Melalui blog ini saya...

Botol susu yang di rebus berbahaya bagi kesehatan bayi…is it or is it not?

Di berita online, www.beritasatu.com saya ada membaca  artikel mengenai botol susu yang berbahaya bagi kesehatan bayi kalau direbus. Lebih lengkapnya bisa dilihat di link ini: http://www.beritasatu.com/perempuan/75462-botol-susu-yang-direbus-bahayakan-kesehatan-bayi.html Saya sih tidak akan menyatakan bahwa  informasi ini benar atau salah karena kalau hal ini dibahas ceritanya bisa panjang ntar. Yang saya permasalahkan adalah tidak lengkapnya referensi di artikel tersebut darimana Pak Mustofa mendapatkan informasi ini. Apakah melalui hasil riset atau hanya sekedar informasi yang beredar di masyarakat umum. Hal ini penting supaya tidak muncul mitos-mitos yang menakutkan bagi masyarakat. Yang bisa saja sebenarnya tidak 100% seperti itu.. Saya sarankan ke para pembaca artikel tersebut, sebelum meng “amin” kan apa yang disampaikan oleh Pak Mustofa tersebut, silahkan ada melakukan research sendiri di om Google. Ketika aja  “Bisphenol A (BPA)”, jangan bisfanol ya karena itu ver...

Stempel..the old fashioned way of printing (part 2)

Kembali ke masalah stempel. Kalau kita “bedah” stempel itu, maka disitu ada blanket, ada gagang tempat menempelkan blanket tersebut, ada tinta, ada bak tempat menampung tinta dan ada tentu saja material/kertas tempat menempelkan stempel tersebut. Demikian juga halnya dengan mesin printing sekarang. Pada “stempel”, design yang akan dicetak harus ditransformasikan terlebih dahulu ke blanket dari bahan karet tersebut dan dibentuk menjadi timbul. Di mesin cetak flatbet letterpress atau flexo pun demikian. Design yang diolah di komputer akan melalui proses prepress dan membuat plate yang awalnya datar menjadi berbentuk timbul ( ini yang biasanya disebut letterpress printing). Hanya saja media plate yang dipakai sekarang jenisnya bukan karet lagi seperti stempel tadi tapi sudah lebih maju dengan teknologi photopolymer. Sedangkan untuk cetak offset, design nya ditransformasikan ke plate tidak berbentuk timbul tapi flat (ini yang biasanya disebut lithography) yang bahannya terbuat dari metal, ...

Stempel..the old fashioned way of printing (part 1)

Saya yakin sebagian besar masyarakat sudah cukup awam dengan yang namanya stempel ini. Apalagi mereka yang bekerja di kantoran, stempel ini sudah merupakan sebuah kebutuhan wajib. Bahkan dari waktu kecil pun kita sebenarnya sudah terbiasa dengan yang namanya “stempel” ini. Anak saya kalau sudah ngeliat stempel, yang ada tembok dinding rumah pun distempel sama dia. Tetapi kalau ditanya apakah di antara kita banyak yang memahami proses percetakan seperti percetakan sticker, flexible packaging, leaflet, dll, mungkin masih banyak yang belum memahaminya. Karena memang ilmu mengenai percetakan ini peredarannya sangat terbatas, tidak seperti ilmu-ilmu yang lain, ilmu management atau accounting, yang diajarkan hampir di semua institusi pendidikan. Padahal kalau kita bedah mesin-mesin printing yang ada sekarang, maka akan ditemukan banyak kesamaan dengan “stempel” tersebut. Mulai dari kesamaan komponen yang digunakan seperti penggunaan blanket untuk imagenya, tempat untuk menempelkan blanketnya...

Sticker..tidak sesederhana yang dipikirkan

Dulu, sebelum   berkecimpung di dunia sticker, yang saya pahami sticker itu hanyalah kertas yang diberi lem dan ada "backing paper"nya yang berwarna kuning. Dan saya masih ingat waktu masa SMP sedang lagi trendnya sticker yang berisi identitas diri, nama, alamat, tanggal lahir,zodiac, dll, trus tukar-tukaran dengan teman yang lain. Disamping sticker kertas tadi yang biasanya banyak disebut chromo, ada juga sticker yang berjenis vynil, baik itu transparant maupun putih. Saya sendiri kadang-kadang suka keliru vynil disamakan dengan PVC, yang padahal sangat berbeda. Penggunaan kata “vynil” yang dimaksud adalah berbahan plastik. Sebenarnya jenis-jenis sticker seperti kertas chromo, vynil, hanyalah sebagian kecil dari begitu banyak jenis bahan sticker yang ada. Masing-masing bahan memiliki keunggulan tersediri dan peruntukan yang berbeda-beda pula. Jadi tidak sesederhana yang dibayangkan selama ini. Masalahnya kadang-kadang pemain printer sticker juga kurang memahami hal itu juga,...

Durian… baunya yang menembus batas… (part 2)

Kembali lagi ke masalah durian.. Di dunia packaging ada istilah O2TR yang secara sederhana bisa dijelaskan bahwa O2TR itu adalah lamanya proses migrasi oksigen yang diukur dalam satuan cm3/m2, atm 24 jam. Untuk lebih detilnya mungkin akan dibahas ditulisan berikutnya. Nah berkaitan dengan durian tadi, salah satu faktor kenapa durian setelah dimasukkan kedalam wadah plastik tersebut masih bisa tembus keluar aromanya, dikarenakan material plastik tersebut memiliki nilai O2TR yang cukup tinggi dan pada umumnya wadah plastic tersebut struktur plastiknya adalah berbahan dasar keluarga PE. Oleh karena itu, untuk menahan aroma durian tersebut maka kita harus  mencari plastik yang memiliki "barrier properties" oxygen yang cukup baik. Material plastik tersebut salah satunya bisa PET atau Nylon. Dimana kita bisa menemukan material ini ? Kalau masih berbentuk single layer memang agak susah karena tidak dijual umum. Banyak digunakan  oleh perusahaan flexible packaging untuk membuat kemas...