Artikel ini saya tulis sebagai tribute untuk senior-senior saya yang dulu pernah merekrut dan mencoach saya terjun ke dunia packaging, teman-teman sales, customer yang pernah saya pegang..dan tentu saja para guru/dosen yang mendidik saya dan my lovely family
Kalau diperhatikan tidak banyak artikel baik itu di harian berita atau majalah mingguan/bulanan yang meliput tentang pekerjaan seorang sales di B2B packaging. Umumnya lebih banyak kepada sektor retail.
Hal ini bisa dimaklumi karena dunia sales di B2B packaging itu kalau saya lihat agak sedikit inclusive. Keberadaannya terselip diantara hingar-bingar brand management, sales activation, promotion, distribution dan hal-hal yang berkaitan dengan retail. Bahkan lowongan kerjanya juga hanya beredar di sesama orang packaging saja dan atau headhunter. Oh iya..bicara headhunter, kalau dihitung-hitung selama setahun ini mungkin sudah lebih dari 5 headhuter minta referensi sales yang bisa di-recruit buat client mereka. Wonder why?..
Padahal kalau dilihat dari tugas dan fungsi seorang sales di B2B, mereka memiliki peran yang sangat vital untuk ketersediaan sebuah barang di market. Sebagai contoh, seorang teman cerita kalau air mineral cup yang dia beli dari distributor dalam bentuk kardus akan menjadi tidak berguna ketika kardus itu rusak kena air dan tidak bisa dipakai lagi..Mau dijual pakai apa?..Kantong plastik? Mana ada yang mau beli meskipun produknya masih bagus. Belum lagi cerita seorang teman di minyak goreng yang mengeluh produksinya suka terganggu dikarenakan bahan pengemasnya tidak tersedia di gudang. Minyak gorengnya sudah siap dalam tangki untuk di filling, eh ternyata kemasan stand up pouchnya gak ada di gudang. Mau nunggu 2 minggu lagi, keburu rusak minyak gorengnya..Akhirnya dikuras lagi dari tanki filling dan dikembalikan lagi ke bagian storage..KPI nya jadi jelek dehhh. Atau orang pabrik complaint sampe-sampe big bosnya turun tangan, permennya sudah jadi dan numpuk di packaging line tidak bisa diproses karena plastik wrappingnya gak ada..!!.Pusing gak tuh…(Nah kalau ini cerita asli gua banget dah…hehehehe)
Jadi keberadaan seorang sales didunia packaging tidak hanya sebagai karyawan di tempat dia bekerja, tetapi juga sebagai perwakilan dari kepentingan customer/account yang dipegang. Makanya sales itu disebut juga Sales Representative, karena ketika ke customer dia me-representative kan pabrik packagingnya, tetapi ketika dia balik ke kantor untuk memfollow-up order maka dia me-representative kan customernya, tidak hanya ke departemen produksi tetapi ke departemen lainnya termasuk finance. Saya dulu suka diledek sama salah satu my ex-bos, katanya saya adalah karyawan dari customer saya, bukan ditempat saya bekerja, karena terlalu membela kepentingan customer yang saya pegang. Lah..itu kan memang tugas seorang sales…
Makanya orang—orang sales di packaging itu kalau mereka mau belajar dan memanfaatkan setiap moment yang mereka alami, mereka memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi orang generalis specialist. Mereka tidak hanya dituntut menjadi spesialist di bidang sales tetapi juga dituntut untuk memahami seluruh proses di departemen Pre press, Produksi, Finance, PPIC, dan bahkan HR. Gak kebayang kalau ada seorang sales packaging ketika mendevelop new customer dan ditanya tentang perusahaan tempat dia berkerja dan bagaimana proses produksinya, contigency plannya seperti apa dan jawabannya cuma satu…”Waduh saya kurang tahu ya..(sambil garuk-garuk kepala)”…Gedubrakkkk..hilang sudah moment dapat ordernya..
Dikarenakan tuntutan kerja yang generalis spesialis itulah maka bisa jadi antara sadar dan tidak sadar seorang sales packaging terbentuk jiwa entrepreneur nya…Makanya gak heran kalau senior-senior saya yang di packaging setelah cukup lama di packaging mereka akan terjun ke dunia enterprenuer dan tidak sedikit juga yang diminta untuk membantu start up new company.
Nah kecenderungannya sekarang saya lihat mulai terbatasnya orang-orang sales yang berpengalaman di dunia packaging. Indikasinya selain dari para headhunter yang contact ke saya, ternyata senior-senior saya yang sudah berada di pucuk pimpinan juga banyak yang kesulitan mencari experienced sales packaging. Cuma lucunya, sudah minta dicariin yang berpengalaman, mintanya murah lagi…Mana ada jaman sekarang skill dibayar murah..:P
Banyak faktor yang membuat hal ini, salah satunya dikarenakan konsep regenerasi new sales person tidak optimal. Di sektor ritel, konsep perekrutan sales management trainee cukup sering kita lihat. Berbeda di dunia packaging, konsep sales management traineenya sepertinya masih belum dilirik atau bahkan tidak mau dilirik oleh para owner. Masih ada kekawatiran bahwa yang mengikuti management trainee ini hanya “cost” dan setelah mendapat ilmunya akan pindah ke kompetitor untuk mendapatkan paket remunerasi yang lebih baik. Sebenarnya hal ini tidak perlu dikawatirkan apabila ada aturan yang jelas antara karyawan dan perusahaan dan tentu saja adanya keseimbangan antara reward dan punishmentnya..
End of the line...bagi mereka-mereka yang masih ragu-ragu untuk terjun ke dunia sales packaging jangan pikir lama-lama. Masuki dunianya, kuasai product knowledge nya dan anda akan mendapatkan opportunity-opportunity yang berharga didalam carrier path anda…dan jangan lupa..nulis blog juga seperti saya..hehehehe
Comments
Post a Comment