Apa yang anda pikirkan ketika disebutkan 3D printing? Sebuah
teknik cetak yang bisa menghasilkan gambar tiga dimesi ?.. Tidak sepenuhnya
salah, karena memang ada unsur gambar 3 dimensi didalam prosesnya. Tapi
sesungguhnya 3D lebih dari sekedar mencetak tiga dimensi, sebuah proses yang
bisa menghasilkan produk secara tiga dimensi dengan menggunakan bahan-bahan
tertentu berdasarkan gambar virtual 3D dari komputer (baca:digital). Untuk
lebih jelasnya silahkan ada lihat salah satu contoh 3D printer di youtube ini.
Ketika pertama kali melihat video di youtube tersebut, saya
tidak menyangka ternyata perkembangan teknologi sudah begitu canggihnya
sehingga bisa “mengkloning” sebuah produk begitu mudahnya plus bisa memberikan
warna. Jadi 3D printing ini sudah tidak lagi menggunakan cara-cara konvensional
seperti memotong, memahat atau membor bahan yang akan dibentuk. Tetapi sudah
menggunakan cara-cara digital dengan menggunakan bahan-bahan tertentu. Ada
banyak teknologi yang digunakan dalam 3D printing misalnya FDM (Fused Deposit
Modelling) dengan sistem extrusi, Stereolithography dengan sistem Light
Polymerised, Laminated Object Manufacturing dengan sistem laminasi, dll. Adapun
bahannya sendiri bisa berbentuk fillament, titanium alloy, photopolymer, metal
powder, thermoplastic powder, dll.
Kalau anda ingin memahami konsepnya lebih jauh, cara yang paling
mudah adalah belajar dari konsep FDM dengan sistem extrusi. Kenapa
demikian, karena di kehidupan sehari-hari sebenarnya kita sudah berinterkasi
dengan namanya extrusi. Anda tahu “glue gun” bukan? Yang biasa digunakan untuk
melekatkan barang dengan melumerkan lem batangannya yang nempel di belakang
glue gun tersebut. Setelah listrik menghasilkan panas maka dari nozle gun nya
akan keluar cairan panas dan lengket. Nah konsepnya gak jauh dari situ. Bedanya
adalah kalau glue gun dikontrol oleh tangan anda secara manual dan tentu
saja tidak presisi, sedangkan di 3D printing pergerakan horizontal dan
vertikalnya di kontrol oleh software Computer-Aided Manufacturing.
Atau bagi orang flexible packaging, konsepnya mirip seperti
mesin laminasi extrusi yang biasa digunakan untuk melumerkan PP atau PE. Kalau
di mesin laminasi extrusi flexible packaging posisi nozlenya statis, maka di 3D
printing nozlenya akan bergerak secara dinamis horizontal dan vertical dengan
sangat akurat berdasarkan panduan image 3D digital di komputer.
Pertanyaannya adalah, apa efeknya bagi masyarakat atau dunia
usaha. Bisa dikatakan efeknya akan “dasyat”, misalnya :
1.
Orang akan mudah
membuat bentuk-bentuk modelling seperti mobil-mobilan atau pesawat.
2.
Orang akan mudah membuat prototype suatu produk.
3.
Mempermudah kerjaan orang arsitek untuk membuat landscape atau
miniatur.
4.
Mempermudah tukang modifikasi karena bisa membuat spare partnya
sendiri; dan
5.
Masih banyak
lagi
Saya tidak bisa membayangkan kalau seandainya mesin 3D printing
ini harga dan bahan bakunya terjangkau bagi masyarakat umum. Karena
setiap orang akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan membuat
sendiri.
Saat sekarang lagi menjadi bahan perbincangan di Amerika karena
sudah ada yang bisa membuat senjata dengan mesin 3D printing ini, silahkan
lihat di link youtube berikut.
Untungnya saat sekarang mesin-mesin 3D printing pada umumnya masih mahal dan
terbatas. Tapi perlu anda ketahui para peneliti di MIT Media Lab saat ini
sedang membuat mesin 3D printing yang compact, kualitas yang baik, harga yang
terjangkau dan barang itu sudah ready !!..
Comments
Post a Comment