Di salah satu tulisan sebelumnya saya pernah menyinggung mengenai penggunaan label sticker dikombinasikan dengan flexibile packaging sebagai salah satu cara untuk melakukan inovasi. Nah sekarang ada inovasi baru lagi dari perusahaan di skotlandia yaitu penggunaan sticker sebagai indikator kadaluarsa sebuah makanan. Cukup menarik menurut saya, karena memang banyak dari kita yang biasanya tidak langsung seketika menghabiskan makanan setelah kemasannya dibuka. Beberapa hari kemudian pada saat ingin memakan makanan tersebut, kita malah menjadi ragu dan khawatir. Jangan-jangan makanan tersebut sudah tidak baik lagi dan malah bisa membuat sakit perut. Akibatnya makanan itu dibuang yang seharusnya masih layak untuk dikonsumsi.
Secara garis besar bisa saya jelaskan prosesnya bermula pada saat kemasan makanan dibuka. Tinta di sticker langsung bereaksi dengan kondisi lingkungan di sekitar. Seiring berjalannya waktu, warna tinta yang dijadikan sebagai indikator akan berubah sampai menunjukkan bahwa makanan tersebut disarankan untuk tidak dimakan lagi.. Anda bisa lihat cuplikannya di www.insigniatechnologies.com.
Sebenarnya penggunaan tinta sebagai indikator perubahan kemasan sudah biasa dilakukan di dunia sticker. Hanya saja yang umum dan banyak digunakan adalah untuk mengindikasikan perubahan temperature. Misalnya sticker yang ditempel di kemasan botol minuman pada saat pada kondisi dingin akan muncul warna biru bertuliskan “cold”, dan pada saat suhu normal tulisan “cold” nya hilang. Dengan temuan baru dari insigniatechnologies ini maka bertambah lagi inovasi perubahan warna tinta karena gas. Well done !!.
Comments
Post a Comment