Membaca berita melalui media online boleh dibilang sudah menjadi sebuah rutinitas sehari-hari yang tidak bisa ditinggalkan. Ada yang menarik saat membaca media online hari ini. Mungkin dari minggu lalu sudah ada, cuma tidak “ngeh” aja kalau hal itu ada. Terabaikan dengan hiruk pikuk berita politik di Indonesia. Jadi ceritanya hari ini saya melihat ada iklan perusahaan flexible packaging bernama Logos. Perusahaan tersebut menaruh iklan di Detik.com, Kompas.com dan Tempo.co Awalnya saya kira ini adalah perusahaan packaging baru di Indonesia, tetapi setelah dibuka website nya ternyata perusahaan tersebut berada di Cina. Jauh ya….
Yang menjadi pertanyaan adalah, buat apa perusahaan tersebut buat iklan online di Indonesia sedangkan pabriknya sendiri tidak ada di Indonesia. Apakah perusahaan-perusahaan di Indonesia mau melakukan transaksi dengan supplier packaging nun jauh disana. Gimana nanti proses developmentnya, gimana kalau ada reject, gimana kalau ada masalah di mesin customer dan perlu trouble shooting segera. Kayaknya saya gak yakin deh…Karena proses development order di industry packaging tidak seperti di ritel market. Ada tahapan-tahapan yang harus dilalui dan itu cukup panjang. Mulai dari presentasi, penawaran harga, supplier audit, pembuatan sample, artwork, proof on the spot dan lain sebagainya. Gak kebayang repotnya kalau harus memilih supplier packaging dari luar negeri sana.
Bukan berarti proses advertising yang dilakukan oleh Logos ini sia-sia. Tidak juga. Setidak-tidaknya dari iklan tersebut bisa meningkatkan traffic web site tersebut, karena orang akan penasaran untuk melihat apa sih Logos itu dan ini bisa digunakan sebagai salah satu “tools” untuk meningkatkan brand awareness perusahaan.
Sebenarnya proses hard selling masih bisa diharapkan dari iklan online itu. Bisa dilakukan meskipun perusahaan itu berada di Cina, tetapi harus dilakukan perubahan strategy business dengan melakukan perombakan website menjadi wadah e-commerce seperti yang dilakukan Alibaba.com dan website-website e-commerce lainnya. Bukan hanya sekedar website untuk menjelaskan visi misi perusahaan. Website yang berisi produk-produk yang konsep awal penjualannya B to B kemudian diperluas juga menjadi B to C. Memang secara volume tidak besar. Tetapi harus diingat bahwa ini adalah strategy untuk menunjang yang B to B tersebut dan meng-eliminasi proses yang panjang dalam development sebuah packaging seperti yang saya sebutkan sebelumnya diatas. Kalau kata orang Big is beautiful, maka bagi saya small is also beautiful.
Sisi lain yang bisa dilihat dari iklannya Logos, ini menunjukkan bawah bisnis packaging di Indonesia masih dianggap menarik bagi pihak luar. Meskipun sebenarnya persaingan bisnis flexible packaging di Indonesia sudah semakin ketat karena banyaknya pemain baru bermunculan, tetapi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diatas rata-rata kawasan yang lain tidak mensurutkan langkah pemain dari luar untuk masuk ke Indonesia. Disaat kawasan lain lagi dirundung krisis ekonomi, tetapi di Indonesia malah mengalami pertumbuhan ekonomi. Makanya tidak mengherankan kalau ada yang berpendapat Indonesia sedang menuju peringkat 10 besar ekonomi dunia. Karena kalau kita lihat perkembangan dari beberapa perusahaan multinasional company di Indonesia, sebenarnya mereka sedang meningkatkan kapasitas pabrik-pabriknya dan menjadikan pabrik tersebut sebagai pusat produksi di kawasan asia pacific. Sesuatu hal yang bagus bukan….
Comments
Post a Comment