Skip to main content

Berkenalan dengan teknik printing/cetak…part 3


Letterpress (Flatbed)

Teknik cetak yang ingin saya kenalkan kali ini adalah Letterpress (Flatbed). Kenapa saya kasih dalam kurung “flatbed” karena ada jenis letterpress yang lain yaitu rotary. Berhubung saya lihat rotary letterpress  lebih banyak kemiripan atau mendekati ke flexo maka saya memilih untuk menjelaskan Lettrepress Flatbed. Perbedaannya cukup mendasar sehingga agak enak untuk dibandingkan.

Dulu.. waktu masuk ke dunia percetakan sticker, yang saya pahami dengan baik mengenai mesin cetak hanya flexo, rotary letterpress, sablon dan digital. Teknik cetak letterpress flatbed boleh dibilang masih asing  saat itu bagi saya. Hanya dengar-dengar cerita dari teman-teman yang lain yang sudah lama bergerak di dunia sticker.

Ketika pertama kali melihat bagaimana mesin flatbed letterpress ini bekerja, boleh dibilang saya sedikit bingung melihat prosesnya dan bahkan perlu beberapa waktu untuk memahami lebih baik mengenai cara kerjanya. Karena memang agak unik dan berbeda dengan mesin cetak yang lain.

Biasanya mesin  percetakan itu konsep dasarnya adalah roll/cylinder seperti roll penjilat tinta, nip roll akan berputar dan bergerak searah dengan pergerakan material, mengikuti machine direction. Jadi kalau material itu bergerak dari arah kiri (unwind) menuju ke kanan (rewind) maka roll/cylinder juga akan bergerak dari arah kiri kanan.

Tetapi di mesin letterpress flatbed ini, proses yang biasa saya sebutkan diatas itu tidak berlaku. Roll/cylinder itu bergerak/berputar melintasi/menyebrangi material yang bergerak dari arah kiri ke kanan tersebut. Bingung gak tuh?...Supaya gak bingung bisa melihat gambar dibawah ini :



Kalau ditanya kenapa layoutnya seperti itu, saya sendiri kurang tahu. Tapi yang jelas dengan layout itu saya lihat memiliki keuntungan dalam hal layout mesin yang “compact”.

Sekarang mari kita lihat kelebihan dan kekurangan mesin ini :

Kelebihan :
  1. Keunggulan utama dari mesin ini adalah skala ekonomisnya. Order-order pendek  yang hanya memakan material dengan panjang 20m pun bisa dikerjakan. Makanya sticker-sticker yang skala UKM banyak dikerjakan di mesin letterpress flatbed ini atau sticker-sticker barcode yang sering kita lihat ditempelin dikemasan-kemasan packaging yang lain. Bahkan material-material sisa dari mesin flexo yang biasanya dibuang pun bisa digunakan oleh mesin ini untuk dijadikan order.
  2. Keunggulan lainnya adalah kemampuan mesin ini untuk mencetak garis atau teks yang kecil-kecil, hasilnya sangat bagus dan tajam. Teks dengan font 3 pt bisa dicetak dan terbaca dengan jelas dengan mesin ini. Bandingkan kalau mencetak teks 3 pt di rotogravure, yang anda lihat hanyalah dot-dot kecil membentuk teks. Makanya sticker-sticker yang banyak digunakan di pharmacy untuk obat-obatan atau ampul sangat cocok dicetak di mesin ini. Selain ekonomis tetapi sangat baik mencetak teks-teks berukuran kecil.
  3. Biaya prepress yang murah adalah keunggulan lain dari mesin ini. Biaya platenya murah dan pisaunya juga murah. Untuk pisaunya itu seperti cutter yang biasa dipakai umum dan dibentuk mengikuti bentuk sticker. Bisa beralaskan kayu atau pvc.

Kekurangan :

  1. Untuk mencetak material berbahan dasar plastik atau yang umum dikenal vynil, harus digantung untuk pengeringan kemudian digulung ulang setelah benar-benar kering. Hal ini dikarenakan tintanya yang bersifat pasta berminyak, sehingga ketika mengenai plastik tidak langsung mengering. Memerlukan waktu lebih kurang 12 jam proses pengeringan dalam suhu ruangan.
  2. Sangat tidak cocok untuk bahan vynil transparant yang menggunakan dasar tinta putih. Karena harus diproses naik dua kali cetak. Pertama dicetak dulu tinta putih dan ditunggu kering, dan besok harinya baru dicetak lagi warna separasi.
  3. Untuk warna-warna blok yang cukup besar kadang-kadang warnanya tidak solid atau tidak rata.Hal ini bisa saja dikarenakan oleh karakter plate yang keras dan permukaan sticker yang tidak rata.
  4. Register control yang masih terbatas karena tidak adanya tension control di mesin. Mesin ini akan sangat kesulitan untuk mencetak material berbahan PE, oleh karena itu biasanya diakali dengan memberikan overlapping yang cukup tebal untuk mengatasi misregister.
  5. Tintanya yang  bersifat “waterbase” ini tidak sekuat tinta uv flexo. Biasanya suka diberikan laminasi sebagai extra proteksi.


Trend kedepan
Sampai saat ini saya belum melihat ada mesin cetak sticker yang bisa mengimbangi skala ekonomis mesin cetak letterpress flatbed, tentu saja dengan asumsi memiliki kemampuan cetak yang sama. Meskipun teknologinya sudah cukup “jadul”, sepertinya masih akan tetap dibutuhkan oleh industri percetakan. Tetapi tidak menutup kemungkinan seiring dengan perkembangan digital print yang semakin “massive” maka beberapa tahun kedepan fungsi letterpress flatbed akan pelan-pelan diambil oleh digital print. Kendala utama digital print saat ini adalah variable costnya yang masih cukup tinggi, plus biaya maintenancenya. Things you can not compete with flatbed letterpress.

Comments

Popular posts from this blog

Adhesive Anchor Coating untuk Laminasi Extrusi

Pada artikel sebelumnya, saya menulis tentang penggunaan adhesive water-based di dry-lamination system. Sekarang saya ingin menyampaikan tentang penggunaan water-based di extrusion-lamination system. Sebenarnya tidak terlalu pas juga dibilang water-based karena pengunaan air sebagai pelarut hanya sedikit, paling banyak pelarut yang digunakan adalah Ethanol/Methanol/IPA. Di dunia coverting flexible packaging, penggunaan adhesive pada laminasi extrusi biasa digunakan pada resin PE. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kekuatan bonding(daya rekat) antara film. Makanya suka disebut juga sebagai adhesive anchor coating, berfungsi layaknya “jangkar” yang memperkuat rekatan film. Di Indonesia umumnya jenis adhesive yang digunakan adalah solvent based, yang water based masih sedikit. Beberapa perusahaan yang saya kunjungi sudah menggunakan water-based tetapi jenis yang digunakan adalah “polyethylene imine”, dan jenis ini tidak terlalu bagus menghadapi kelembapan. Produk yang coba saya taw...

Botol Aqua dengan QR Code

Beberapa waktu lalu ketika mampir ke salah satu toko hyper market, saya melihat botol air mineral merk Aqua kemasan 600ml dengan desain grafis yang lain dari biasanya. Setelah melihat lebih dekat, disitu tertulis  “40 tahun Aqua bersama untuk Indonesia. “Ooo..edisi khusus untuk perayaan 40 tahun Aqua ternyata..” kata saya dalam hati. Desain grafisnya dirancang oleh Renata Owen  (ada tertulis di desain label). Dari hasil rancangan Renata ini sepertinya ingin memunculkan kekayaan budaya Indonesia dengan menampilkan gambar wayang, orang membatik, dan motif-motif daerah lainnya. Yang membuat saya tertarik terhadap botol dengan desain baru ini adalah dengan dimunculkannya QR Code atau  Quick Response Code. Kode ini bekerja seperti barcode, hanya saja QR code lebih memiliki banyak fitur dan kapasitas penyimpanan kode yang lebih besar daripada barcode. Kode ini terdiri dari dot  berbentuk kotak dan berwarna hitam yang ditata dalam grid dengan dasar warna putih. ...

Durian… baunya yang menembus batas… (part 2)

Kembali lagi ke masalah durian.. Di dunia packaging ada istilah O2TR yang secara sederhana bisa dijelaskan bahwa O2TR itu adalah lamanya proses migrasi oksigen yang diukur dalam satuan cm3/m2, atm 24 jam. Untuk lebih detilnya mungkin akan dibahas ditulisan berikutnya. Nah berkaitan dengan durian tadi, salah satu faktor kenapa durian setelah dimasukkan kedalam wadah plastik tersebut masih bisa tembus keluar aromanya, dikarenakan material plastik tersebut memiliki nilai O2TR yang cukup tinggi dan pada umumnya wadah plastic tersebut struktur plastiknya adalah berbahan dasar keluarga PE. Oleh karena itu, untuk menahan aroma durian tersebut maka kita harus  mencari plastik yang memiliki "barrier properties" oxygen yang cukup baik. Material plastik tersebut salah satunya bisa PET atau Nylon. Dimana kita bisa menemukan material ini ? Kalau masih berbentuk single layer memang agak susah karena tidak dijual umum. Banyak digunakan  oleh perusahaan flexible packaging untuk membuat kemas...