Saya termasuk penggemar berat durian. Cuma lucunya kalau durian ditaruh di dalam mobil saya justru gak suka, baunya jadi aneh dan tidak menyenangkan lagi.
Dulu waktu sering pulang pergi Jakarta-Medan, setiap kali dinas ke Medan, pasti menyempatkan diri mencicipi duriannya yang terkenal mantabs tersebut. Pernah sekali bersama supir, keliling mencari durian yang baru turun dari mobil, dan kebetulan waktu itu ada yang baru datang. Pas dibuka dapat durian yang seperti mentega warnanya…wuahhh enakkk benarr..
Yang jadi permasalahan adalah bagaimana caranya membawa durian ini pulang ke Jakarta. Bagi yang sudah pernah ke Medan, biasanya mereka pesan dulu ke abang tukang durian untuk dimasukkan ke wadah plastik seperti “Tupperware”, bisa pilih paket 100 rb, 150 rb, dll. Dijamin puas makannya. Trus di lakban di sekeliling tutupnya untuk menutupi keluarnya bau durian yang tajam tersebut. Biasanya ada yang suka nambahin dengan menabur bubuk kopi, ada yang menaruh ikan teri di sekelilingnya dan berbagai macam cara untuk menetralisir baru durian tersebut. Tapi apakah berhasil…….Ternyata tidakkkkk. Setiap kali sampai bandara Soekarno Hatta, sambil celingak-celinguk melihat tas di conveyor, hidung saya biasanya langsung menangkap bau-bauan aneh yang bisa dipastikan itu adalah durian…
Pertanyaannya kok bisa…sudah dibungkus dengan wadah plastik, dilakban berlapis-lapis dan dijamin tidak ada yang bocor, tapi baunya masih bisa tembus juga…Kalau dibungkus kardus/kertas, masih “makesense” lah. Tapi ini plastik dan cukup tebal. Kenapa ya…?!!
Ditulisan berikutnya saya akan jelaskan “kenapa ya..?!!” tersebut…..
Comments
Post a Comment